Saya akan menceritakan
tentang PPL, khusunya PPL Prodi Pendidikan Matematika Unnes. PPL merupakan
salah satu kegiatan mahasiswa yang dilakukan di luar kampus. Mahasiswa
menerapkan ilmu yang telah didapatkan selama kuliah untuk praktik mengajar di
sekolah mitra yang telah ditentukan oleh pihak Unnes. Sebelum melaksanakan PPL,
mahasiswa harus menempuh beberapa mata kuliah, terutama yang berhubungan dengan
pendidikan. Kalau di Jurusan Matematika, nama mata kuliahnya biasanya telaah
kurikulum, media pemebalajaran, bahasa inggris pendidikan matematika,
dasar-dasar proses pembelajaran matematika. Semua mata kuliah yang telah
disebutkan ditempuh saat semester 1-6. Sehingga, PPL minimal dilaksanakan oleh
mahasiswa semester 7.
Secara garis besar, PPL dibagi menjadi 2 yaitu PPL 1 dan PPL 2. Kegiatan pada PPL 1 yaitu micro teaching, pembekalan, dan observasi di sekolah tempat PPL. Sedangkan, kegiatan pada PPL 2 yaitu praktik mengajar. Saya akan sedikit menjelaskan tentang kegiatan yang ada pada PPL 1 maupun PPL 2. Kegiatan pertama yaitu micro teaching. Micro teaching yaitu latihan mengajar di depan sesama mahasiswa yang berperan sebagai siswa dengan pantauan dosen. Kegiatan ini dilakukan di dalam kampus.
Kegiatan kedua pada PPL 1 yaitu pembekalan. Pada kegiatan ini mahasiswa akan diberi materi oleh pihak Unnes tentang pengertian PPL, dasar-dasar PPL, aturan-aturan selama PPL, dan materi-materi lain tentang PPL. Akhir pada kegiatan ini yaitu diadakannya tes. Sola tes tidak jauh tentang materi yang telah dijelaskan pada kegiatan pembekalan. Jadi, jangan pada tidur ya saat pemaparan materi oleh pihak Unnes. Tes ini harus dikerjakan dengan baik karena ada nilai minimal yang ditetapkan untuk memutuskan apakah mahasiswa lulus tes pembekalan atau tidak. Jika tidak lulus, maka akan diadakan remedial.
Kegiatan awal mahasiswa terjun ke sekolah yaitu observasi. Namun, sebelum ke sekolah, akan ada upacara penerjunan mahasiswa PPL. Tahun 2016 upacara penerjunan dilaksakan di lapangan rektorat. Ada beberapa sekolah yang langsung meneri mahasiswa saat hari penerjunan. Saat datang ke sekolah, pastikan sekolah sudah mengetahui kalau ada mahasiswa yang akan melaksanakan PPL di sekolah tersebut. Sehingga, mahasiswa harus datang ke sekolah terlebih dahulu sebelum hari penerjunan secara resmi. Gunakan waktu senggang antara pembekalan dan upacara penerjunan untuk datang ke sekolah. Hal ini cukup penting dilakukan agar tidak terjadi miss communication antara mahasiswa dengan sekolah dan agar pihak sekolah tidak secara mendadak mendapakan informasi bahwa ada mahasiswa yang akan melaksanakan PPL. Intinya yaitu jalin komunikasi yang baik sebagai awal dari kerja sama antara mahasiswa PPL dan sekolah agar kedepannya selama kegiatan PPL dapat berjalan dengan baik. Observasi biasanya dilakukan selama 2 minggu.
Akhir dari kegiatan observasi yaitu penyusunan sebuah laporan observasi yang dibuat secara berkelompok. Laporan observasi ini biasa disebut laporan PPL 1. Jika laporan PPL 1 telah selesai, maka mahasiswa akan memperoleh nilai PPL 1. Nilai PPL 1 merupakan hasi rekapitulasi niali micro teaching, pemebekalan, dan observasi (laporan PPL 1).
Pada PPL 2 lah mahasiswa akan benar-benar praktik mengajar di kelas. Lain halnya saat kegiatan micro teaching yang berhadapan dengan teman sesama mahasiswa, saat PPL 2 akan menghadapi siswa dengan berbagai karakter. Pertama kali mengajar pasti deg-degan. Namun, setelah beberapa kali mengajar akan terbiasa. Mahasiswa akan memperoleh pengalaman langsung bagaimana mengelola kelas dan menghadapai berbagai persoalan yang timbul saat proses pembelajaran. Pada kegiatan ini, mahasiswa PLL atau biasa disebut dengan mahasiswa praktikan akan mendapat bimbingan dengan guru maple matematika di sekolah tersebut atau biasa disebut dengan gumong.
Saya akan menceritakan pengalaman saya selama PPL 2. Namun, sebelumnya saya akan menceritakan proses mendapatkan sekolah tempat saya PPL. Awalnya, saya janjian dengan teman saya berniat untuk memilik sekolah PPL yang dekat dengan Unnes. Namun, singkat cerita saya kalah cepat mengisi di sistem online dengan mahasiswa yang lain. Akhirnya, saya harus memilih sekolah lain. Daftar sekolah yang masih kuotanya di Kota Semarang salah satunya yaitu SMP Negeri 38 Semarang. Saya memilih SMP tersebut. Jujur saja, saya belum pernah tahu tentang SMP tersebut dan saya juga harus jberpisah dengan teman saya, karena dia lebih memilih PPL di sekolah Magelang. Apapun yang terjadi, saya syukuri dan jalani dengan ikhlas.
SMP N 38 Semarang terletak di Jalan Bubakan No. 29 Kota Semarang. Lokasinya dekat dengan Pasar Johar Semarang. Perjalanan dari Unnes ke SMP tersebut dapat ditempuh sekitar 30 menit. Pihak SMP N 38 Semarang menerima mahaisiswa PPL Unnes dengan baik. Banyak pengalaman yang saya dapatkan saat PPL di SMP N 38 Semarang. Gumong saya memberikan kesempatan seluas-luasnya untuk belajar. Baliau selalu memantau dan memberikan bimbingan kepada saya dan teman saya saat mengajar.
Selain mendapatkan pengalaman mengajar di kelas, kami mahasiswa praktikan juga diberikan kesempatan menjadi wali kelas bayangan. Kami berlatih menjadi wali kelas. Saya mendapatkan kelas di luar yang saya ajar. Hal tersebut memberikan kesenangan bagi saya karena dapat mengenal lebih banyak siswa SMP N 38 Semarang. Saat menjadi wali kelas, kami berlatih mengelola perpustakaan kelas, mendekor ruang kelas, dan melatih siswa untuk penampilan saat pagelaran seni budaya SMP Negeri 38 Semarang, dimana yang menjadi panitianya yaitu mahasiswa PPL.
Mahasiswa praktikan juga diberi kesempatan untuk menjadi panitia lomba peringatan HUT Kemerdekaan Indonesia ke-71, membimbing siswa untuk mengikuti LCC, membimbing ekstrakulikuler, dan menjadi petugas upacara. Bagi saya, betapa beruntungnya saya bisa melaksanakan PPL di SMP N 38 Semarang dikarenakan diberi beberapa pengalaman yang berharga dan bertemu dengan siswa-siswi yang menyenangkan. Walaupun saya tidak mendapkan sekolah yang saya inginkan, tetapi saya bersyukur dan saya tidak terlalu menyesali apa yang tidak bisa saya dapatkan sesuai keinginan. Tuhan punya rencana yang lebih indah. Dia lebih tahu mana yang terbaik bagi saya. Jalani dengan ikhlas dan nikmati setiap prosesnya, maka akan menjadi indah pada akhirnya.
Secara garis besar, PPL dibagi menjadi 2 yaitu PPL 1 dan PPL 2. Kegiatan pada PPL 1 yaitu micro teaching, pembekalan, dan observasi di sekolah tempat PPL. Sedangkan, kegiatan pada PPL 2 yaitu praktik mengajar. Saya akan sedikit menjelaskan tentang kegiatan yang ada pada PPL 1 maupun PPL 2. Kegiatan pertama yaitu micro teaching. Micro teaching yaitu latihan mengajar di depan sesama mahasiswa yang berperan sebagai siswa dengan pantauan dosen. Kegiatan ini dilakukan di dalam kampus.
Kegiatan kedua pada PPL 1 yaitu pembekalan. Pada kegiatan ini mahasiswa akan diberi materi oleh pihak Unnes tentang pengertian PPL, dasar-dasar PPL, aturan-aturan selama PPL, dan materi-materi lain tentang PPL. Akhir pada kegiatan ini yaitu diadakannya tes. Sola tes tidak jauh tentang materi yang telah dijelaskan pada kegiatan pembekalan. Jadi, jangan pada tidur ya saat pemaparan materi oleh pihak Unnes. Tes ini harus dikerjakan dengan baik karena ada nilai minimal yang ditetapkan untuk memutuskan apakah mahasiswa lulus tes pembekalan atau tidak. Jika tidak lulus, maka akan diadakan remedial.
Kegiatan awal mahasiswa terjun ke sekolah yaitu observasi. Namun, sebelum ke sekolah, akan ada upacara penerjunan mahasiswa PPL. Tahun 2016 upacara penerjunan dilaksakan di lapangan rektorat. Ada beberapa sekolah yang langsung meneri mahasiswa saat hari penerjunan. Saat datang ke sekolah, pastikan sekolah sudah mengetahui kalau ada mahasiswa yang akan melaksanakan PPL di sekolah tersebut. Sehingga, mahasiswa harus datang ke sekolah terlebih dahulu sebelum hari penerjunan secara resmi. Gunakan waktu senggang antara pembekalan dan upacara penerjunan untuk datang ke sekolah. Hal ini cukup penting dilakukan agar tidak terjadi miss communication antara mahasiswa dengan sekolah dan agar pihak sekolah tidak secara mendadak mendapakan informasi bahwa ada mahasiswa yang akan melaksanakan PPL. Intinya yaitu jalin komunikasi yang baik sebagai awal dari kerja sama antara mahasiswa PPL dan sekolah agar kedepannya selama kegiatan PPL dapat berjalan dengan baik. Observasi biasanya dilakukan selama 2 minggu.
Akhir dari kegiatan observasi yaitu penyusunan sebuah laporan observasi yang dibuat secara berkelompok. Laporan observasi ini biasa disebut laporan PPL 1. Jika laporan PPL 1 telah selesai, maka mahasiswa akan memperoleh nilai PPL 1. Nilai PPL 1 merupakan hasi rekapitulasi niali micro teaching, pemebekalan, dan observasi (laporan PPL 1).
Pada PPL 2 lah mahasiswa akan benar-benar praktik mengajar di kelas. Lain halnya saat kegiatan micro teaching yang berhadapan dengan teman sesama mahasiswa, saat PPL 2 akan menghadapi siswa dengan berbagai karakter. Pertama kali mengajar pasti deg-degan. Namun, setelah beberapa kali mengajar akan terbiasa. Mahasiswa akan memperoleh pengalaman langsung bagaimana mengelola kelas dan menghadapai berbagai persoalan yang timbul saat proses pembelajaran. Pada kegiatan ini, mahasiswa PLL atau biasa disebut dengan mahasiswa praktikan akan mendapat bimbingan dengan guru maple matematika di sekolah tersebut atau biasa disebut dengan gumong.
Saya akan menceritakan pengalaman saya selama PPL 2. Namun, sebelumnya saya akan menceritakan proses mendapatkan sekolah tempat saya PPL. Awalnya, saya janjian dengan teman saya berniat untuk memilik sekolah PPL yang dekat dengan Unnes. Namun, singkat cerita saya kalah cepat mengisi di sistem online dengan mahasiswa yang lain. Akhirnya, saya harus memilih sekolah lain. Daftar sekolah yang masih kuotanya di Kota Semarang salah satunya yaitu SMP Negeri 38 Semarang. Saya memilih SMP tersebut. Jujur saja, saya belum pernah tahu tentang SMP tersebut dan saya juga harus jberpisah dengan teman saya, karena dia lebih memilih PPL di sekolah Magelang. Apapun yang terjadi, saya syukuri dan jalani dengan ikhlas.
SMP N 38 Semarang terletak di Jalan Bubakan No. 29 Kota Semarang. Lokasinya dekat dengan Pasar Johar Semarang. Perjalanan dari Unnes ke SMP tersebut dapat ditempuh sekitar 30 menit. Pihak SMP N 38 Semarang menerima mahaisiswa PPL Unnes dengan baik. Banyak pengalaman yang saya dapatkan saat PPL di SMP N 38 Semarang. Gumong saya memberikan kesempatan seluas-luasnya untuk belajar. Baliau selalu memantau dan memberikan bimbingan kepada saya dan teman saya saat mengajar.
Selain mendapatkan pengalaman mengajar di kelas, kami mahasiswa praktikan juga diberikan kesempatan menjadi wali kelas bayangan. Kami berlatih menjadi wali kelas. Saya mendapatkan kelas di luar yang saya ajar. Hal tersebut memberikan kesenangan bagi saya karena dapat mengenal lebih banyak siswa SMP N 38 Semarang. Saat menjadi wali kelas, kami berlatih mengelola perpustakaan kelas, mendekor ruang kelas, dan melatih siswa untuk penampilan saat pagelaran seni budaya SMP Negeri 38 Semarang, dimana yang menjadi panitianya yaitu mahasiswa PPL.
Mahasiswa praktikan juga diberi kesempatan untuk menjadi panitia lomba peringatan HUT Kemerdekaan Indonesia ke-71, membimbing siswa untuk mengikuti LCC, membimbing ekstrakulikuler, dan menjadi petugas upacara. Bagi saya, betapa beruntungnya saya bisa melaksanakan PPL di SMP N 38 Semarang dikarenakan diberi beberapa pengalaman yang berharga dan bertemu dengan siswa-siswi yang menyenangkan. Walaupun saya tidak mendapkan sekolah yang saya inginkan, tetapi saya bersyukur dan saya tidak terlalu menyesali apa yang tidak bisa saya dapatkan sesuai keinginan. Tuhan punya rencana yang lebih indah. Dia lebih tahu mana yang terbaik bagi saya. Jalani dengan ikhlas dan nikmati setiap prosesnya, maka akan menjadi indah pada akhirnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar